Mengapa begitu banyak orang sampai mampu terinspirasi baik oleh buku–buku ataupun pembicara motivasi, namun belum juga mengambil tindakan untuk berubah? Jawabannya sederhana, karena tuntutan akan perubahan itu belum sampai pada tarap yang sangat menyakitkan. Suatu perubahan terjadi dalam hidup seseorang bukan karena sikapnya tiba-tiba berubah menjadi lebih positif, namun perubahan itu terjadi ketika seseorang tidak bisa lagi menerima kondisinya saat ini. Bahkan perubahan positif dalam hidup kita terjadi ketika kita merasa sangat negatif dengan keadaan itu.
Pernahkah Anda mempunyai pengalaman berlari tanpa alas kaki diatas aspal yang panas siang hari? Begitu Anda merasakan panas yang membakar kaki Anda seketika juga Anda membuat keputusan. Anda mungkin akan berlari kembali kearah dari mana Anda berasal atau Anda mungkin akan berlari secepat mungkin ke arah yang ingin Anda tuju. Satu-satunya yang tidak pernah terpikirkan akan Anda lakukan adalah berdiri diam sampai menunggu kulit telapak kaki Anda melepuh. Kesakitan Adalah motivator yang sangat kuat, yang akan mendorong kita untuk berubah.
Perumpamaan diatas terlihat sangat masuk akal, namun berapa sering kita tidak bergerak ke kiri atau ke kanan ketika perubahan dituntut dalam diri kita. Contoh, Anda membenci pekerjaan Anda dan sangat mengetahui bahwa perusahaan juga tidak melihat adanya kemungkinan untuk mempromosikan Anda dalam waktu lima tahun kedepan. Namun Anda belum juga berubah. Jika hal ini terjadi dengan Anda berarti Anda sama tidak masuk akalnya dengan mereka yang berdiri diatas aspal panas tanpa memikirkan untuk bergerak ke kiri atau ke kanan. Atau mungkin Anda menunggu kemungkinan terburuk terjadi, baru Anda terpaksa mengambil tindakan.
Ingatlah, sesuatu tidak akan berubah, jika Anda tidak mengambil tindakan untuk berubah. Janganlah menunggu sampai semuanya hancur baru Anda ingin berubah, karena pada saat itu mungkin sudah terlambat. Banyak orang yang melewatkan hari-harinya dengan mengeluh dan mengeluh mengenai keadaan hidupnya, kurang uang yang dimiliki, bahkan tentang mimpi-mimpimya yang lama kelamaan pudar dimakan waktu. Orang-orang itu meraung raung kesakitan dengan hidupnya saat ini tanpa mengambil tindakan untuk mengubahnya. Mereka tidak merasa bahagia namun belum sampai terdesak untuk mengubah kehidupannya. Sayangnya, seringkali mereka akhirnya gagal seperti seekor kodok amfibi yang dipanaskan dengan suhu perlahan-lahan tanpa sadar mereka tidak mempunyai kekuatan lagi untuk melompat keluar dari impitan kehidupan ini. Ada dua pilihan pada akhirnya bagi mereka yaitu tetap merasakan kesakitan yang dialaminya dan terus mengeluh atau bangkit dan mengubah kenyataan hidup ini.
The choise is your!
Pernahkah Anda mempunyai pengalaman berlari tanpa alas kaki diatas aspal yang panas siang hari? Begitu Anda merasakan panas yang membakar kaki Anda seketika juga Anda membuat keputusan. Anda mungkin akan berlari kembali kearah dari mana Anda berasal atau Anda mungkin akan berlari secepat mungkin ke arah yang ingin Anda tuju. Satu-satunya yang tidak pernah terpikirkan akan Anda lakukan adalah berdiri diam sampai menunggu kulit telapak kaki Anda melepuh. Kesakitan Adalah motivator yang sangat kuat, yang akan mendorong kita untuk berubah.
Perumpamaan diatas terlihat sangat masuk akal, namun berapa sering kita tidak bergerak ke kiri atau ke kanan ketika perubahan dituntut dalam diri kita. Contoh, Anda membenci pekerjaan Anda dan sangat mengetahui bahwa perusahaan juga tidak melihat adanya kemungkinan untuk mempromosikan Anda dalam waktu lima tahun kedepan. Namun Anda belum juga berubah. Jika hal ini terjadi dengan Anda berarti Anda sama tidak masuk akalnya dengan mereka yang berdiri diatas aspal panas tanpa memikirkan untuk bergerak ke kiri atau ke kanan. Atau mungkin Anda menunggu kemungkinan terburuk terjadi, baru Anda terpaksa mengambil tindakan.
Ingatlah, sesuatu tidak akan berubah, jika Anda tidak mengambil tindakan untuk berubah. Janganlah menunggu sampai semuanya hancur baru Anda ingin berubah, karena pada saat itu mungkin sudah terlambat. Banyak orang yang melewatkan hari-harinya dengan mengeluh dan mengeluh mengenai keadaan hidupnya, kurang uang yang dimiliki, bahkan tentang mimpi-mimpimya yang lama kelamaan pudar dimakan waktu. Orang-orang itu meraung raung kesakitan dengan hidupnya saat ini tanpa mengambil tindakan untuk mengubahnya. Mereka tidak merasa bahagia namun belum sampai terdesak untuk mengubah kehidupannya. Sayangnya, seringkali mereka akhirnya gagal seperti seekor kodok amfibi yang dipanaskan dengan suhu perlahan-lahan tanpa sadar mereka tidak mempunyai kekuatan lagi untuk melompat keluar dari impitan kehidupan ini. Ada dua pilihan pada akhirnya bagi mereka yaitu tetap merasakan kesakitan yang dialaminya dan terus mengeluh atau bangkit dan mengubah kenyataan hidup ini.
The choise is your!
Comments