MENGEJAR IMPIAN ATAU MENGEJAR MIMPI ?

Saya sebenarnya bingung mau membuat judul apa, idenya sudah tentang impian atau cita-cita tapi kalau bikin judulnya kadang susah juga, pengennya bikin judul yang bisa menarik perhatian orang gitu, he he, ya sudahlah ini aja, MENGEJAR IMPIAN ATAU MENGEJAR MIMPI ? bagus kok menurut saya (narsis gak ye)

Setiap orang tentulah mempunyai impian termasuk saya dan juga anda tentunya. Impian setiap orang pun berbeda-beda. Ada yang mempunyai impian menjadi pengusaha, dokter, jadi pejabat dengan ramai-ramai menjadi caleg, jadi artis, penyanyi terkenal atau juga master blogging, mendapatkan penghasilan yang melimpah dari internet sehingga berbagai macam produk dan berbagai macam cara digunakan untuk menjadi media menghasilkan uang di internet, tengoklah begitu anda memasuki dunia internet, semua yang terlihat serba gemerlap, entah betul atau hanya tipuan belaka disinilah peran kita untuk lebih bijaksana dalam menilainya atau bahkan ada yang sekedar iseng cari recehan di internet pun banyak, kayak saya he he, ya gak apa apa dari pada yang besar gak dapet, lumayanlah buat tambah-tambah koneksi internet.

Namun dari semua itu, apakah memang itu adalah impian kita yang sebenar benarnya? Anda bisa tanya pada diri sendiri, saya pernah mendengar lagu Nugie yang berjudul Lentera Jiwa, saya tuliskan cuplikanya baitnya disini kalau-kalau ada yang belum tahu, kalau yang udah tahu di lewati saja bacanya, he he.

Lama sudah kumencari, apa yang hendak kulakukan
Segala tiitk kujelajahi, tiada satu pun ku mengerti
Tersesatkah aku di samudra hidup

Nah mungkin sebagian dari kita pernah merasakan seperti itu, gak tau apa yang mesti dilakukan, kalau menurut saya sih lebih jelasnya gak punya impian, jadi bingung mesti ngapain. Tapi diakhir lagu itu baru saya mengerti kalau maksudnya adalah mencari impian yang sebenar-benarnya dia inginkan.

Impian yang sebenarnya kita impikan yang baik yaitu impian sesuai kata hati, karena bila kita mengejar impian yang memang sesuai dengan kata hati kita biasanya bukan hanya melulu mengejar uang, jabatan popularitas dan sebagianya, tapi lebih ke pencarian impian yang sesuai dengan jati diri dan disitulah letak kenikmatan dan kebahagiannya.

Suatu contoh dulu sewaktu SMA saya punya guru seni rupa, belum lama mengajar tiba tiba ia mengundurkan diri dari kegiatannya mengajar dan memutuskan menjadi pelukis, pergi kesebuah desa kecil dan memulai hidupnya menjadi pelukis dan pada saat itu lukisannya pun belum dikenal dan kadang untuk menghidupi dirinya sendiri ia sambil berjualan kecil-kecilan dirumahnya yang sederhana. Secara logika ngapain kok orang dah cukup punya gaji dan bicara status mungkin dikalangan kita lumayanlah PNS gitu loh... nekat keluar dari pekerjaanya mengajar hanya untuk menjadi pelukis yang belum jelas penghasilannya, melukis mah bisa sambilan , itu menurut saya pada waktu itu dan sekarang saya mungkin baru ngerti bahwa dia mengejar impiannya yang sesuai dengan hati nuraninya.

Bicara tentang impian, alangkah lebih bagusnya mungkin kalau impian yang betul-betul kita inginkan adalah impian sesuai dengan hati nurani terus impiannya adalah menjadi menjadi jutawan, semua orang tentu punya impian seperti itu bahkan baru-baru ini neuroscience studi di bidang psikologi yang kognitif, menunjukkan bahwa menjadi jutawan adalah keinginan setiap manusia, termasuk saya he he...

Namun tahukah anda bahwa ada perbedaan antara mengejar impian dan mengejar mimpi.
Orang yang mengejar impian adalah orang yang memang mempunyai impian yang nyata, jelas serta dapat di ukur, bukan pemimpi yang mengharapkan turun uang dari langit atau mengharapkan menang undian 1 Milyar. Pemimpi atau pelamun ribuan jumlahnya sedangkan orang yang mempunyai impian masih bisa dihitung. Diantaranya terdapat perbedaan bagai bumi dan langit, Jhon C. Maxwel mengatakan ” Pemimpi banyak bicara dan sedikit bekerja, Mereka mungkin menyimpan gagasan yang gila-gilaan, tetapi tidak pernah melihat hal itu terjadi. Pemimpi tidak mempunyai disiplin. Sebaliknya orang yang mempunyai impian sedikit bicara tapi melakukan banyak hal. Anda mungkin tidak mendengar semua impiannya, tetapi kalau diperhatikan, Anda akan melihat hal itu terjadi.” Stop Dreaming Start Action lah jawabannya.

Sekarang jelas mungkin perbedaan antara si pemimpi yang hanya mengejar mimpi tanpa tahu apa yang yang mesti dilakukannya untuk mencapai mimpinya itu dengan seorang yang mempunyai impian dan tahu apa yang mesti dilakukannya untuk mewujudkan impiannya. Impian yang besar dengan cara kerja yang benar bukan suatu hal yang mustahil untuk di wujudkan, banyak contoh di dunia ini yang berhasil mewujudkan impian besarnya. Wrigt bersaudara, Martin Luther King Jr, Kolonel Sanders, Walt Disney dan masih banyak lagi adalah semuanya berasal dari orang-orang yang mempunyai impian dan berhasil mewujudkannya.

Namun seandainya anda sudah mempunyai impian yang besar dan mulia serta sesuai dengan hati nurani anda sendiri, anda harus tetap waspada bahwa banyak disekitar kita bergentayangan (kayak hantu aja ye he.he) orang yang biasanya mengaburkan dan sengaja menjatuhkan impian kita, seolah memberikan nasihat dengan nada miring yang tujuannya untuk mengubur impian anda. Kata-kata ”tidak mungkin” atau ”percuma” kadang kerap meneror kita agar kita tidak memiliki keberanian untuk mewujudkannya, lambat laun akan membuat kita takut untuk melanjutkan perjuangan kita mengejar impian hingga pada akhirnya impian kita betul betul menjadi mimpi yang hanya bisa disimpan dan dihayalkan tanpa sedikitpun melakukan tindakan dan sudah bisa ditebak impian kita menjadi impian buruk belaka. Padahal kalau mau tahu, salah satu cara untuk mencegah impian menjadi mimpi belaka adalah dengan segera terjaga dan pergi bekerja untuk mewujudkannya. Stop Dreaming Start Action.

Comments